Tampilkan postingan dengan label Matematika. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Matematika. Tampilkan semua postingan

Selasa, 27 Desember 2011

Trigonometri Kelas 10

Berikut ringkasan materi trigonometri kelas 10 :

Radians - an Alternative Measure for Angle

math expression
In science and engineering, radians are much more convenient (and common) than degrees. A radian is defined as the angle between 2 radii (radiuses) of a circle where the arc between them has length of one radius.
Another way of putting it is: "a radian is the angle subtended by an arc of length r (the radius)".
One radian is about 57.
Radians are especially useful in calculus where we want to interchange angles and other quantities (e.g. length). For example, see how radians are required in Fourier Series. That stuff won't work if we try to use degrees.
Most computer programs use radians as the default.
Care with your calculator! Make sure your calculator is set to radians when you are making radian calculations.
Also, see this simple introduction to radians with an interactive graph.

Converting Degrees to Radians

Because the circumference of a circle is given by C = 2πr and one revolution of a circle is 360°, it follows that:
radians = 360°.
This gives us the important result:
π radians = 180°
From this we can convert:
radians → degrees and
degrees → radians.

PENJUMLAHAN DUA SUDUT (a + b)

sin(a + b)  = sin a cos b + cos a sin b
cos(a + b) = cos a cos b - sin a sin b
tg(a + b )   = tg a + tg b
                 1 - tg2a


SELISIH DUA SUDUT
(a - b)

sin(a - b)  = sin a cos b - cos a sin b
cos(a - b) = cos a cos b + sin a sin b
tg(a - b )   = tg a - tg b
                 1 + tg2a


SUDUT RANGKAP

sin 2
a  = 2 sin a cos a
cos 2
a = cos2a - sin2 a
= 2 cos2
a - 1
= 1 - 2 sin2
a
tg 2
a  =  2 tg 2a 
            1 - tg2
a
sin
a cos a = ½ sin 2a
cos2
a = ½(1 + cos 2a)
sin2
a  = ½ (1 - cos 2a)

Secara umum :


sin n
a  = 2 sin ½na cos ½na
cos n
a = cos2 ½na - 1
= 2 cos2 ½n
a - 1
= 1 - 2 sin2 ½n
a
tg n
a =   2 tg ½na  
           1 - tg2 ½n
a

JUMLAH SELISIH DUA FUNGSI YANG SENAMA


BENTUK PENJUMLAHAN
® PERKALIAN

sin
a + sin b   = 2 sin a + b    cos a - b
                                2              2
sin
a - sin b   = 2 cos a + b    sin a - b
                                2             2
cos
a + cos b = 2 cos a + b    cos a - b
                                 2              2
cos
a + cos b = - 2 sin a + b   sin a - b
                                  2             2

BENTUK PERKALIAN
® PENJUMLAHAN

2 sin
a cos b = sin (a + b) + sin (a - b)
2 cos
a sin b = sin (a + b) - sin (a - b)
2 cos
a cos b = cos (a + b) + cos (a - b)
- 2 sin a cos b = cos (a + b) - sin (a - b)

PENJUMLAHAN FUNGSI YANG BERBEDA

Bentuk a cos x + b sin x

Merubah bentuk a cos x + b sin x ke dalam bentuk K cos (x -
a)

a cos x + b sin x = K cos (x-
a)
dengan :                     
             K = Öa2 + b2 dan tg a = b/a Þ a = ... ?

Kuadran dari a ditentukan oleh kombinasi tanda a dan b sebagai berikut

I
II
III
IV
a
+
-
-
+
b
+
+
-
-
keterangan :
a = koefisien cos x
b = koefisien sin x 


Sumber : http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Matematika/0430%20Mat%203-1g.htm



http://www.intmath.com/trigonometric-functions/7-radians.php

Sabtu, 24 Desember 2011

Penjumlahan Dan Pengurangan Kilat

1. Menentukan jumlah deret bilangan asli
Cara I
Rumus : ½ (n)x(n+1), n= banyak deret
Contoh
a. 1+2+3+4
(banyak deret ada 4), maka
½ (4) (5) = ½ (20) = 10
b. 1+2+3+4+5+6
(banyak deret ada 6), maka
½ (6) (7) = ½ (42) = 21
Cara II
Rumus : n x (n+1) : 2, n=bilangan terakhir
a. 1+2+3+4
Bilangan terakhir 4, maka (4×5):2 = 10
b. 1+2+3+4+5+6
Bilangan terakhir 6, maka (6×7):2 = 21
2. Menentukan jumlah deret bilangan genap
Rumus : n x (n+1) , n = banyak deret bil. genap
Contoh
a. 2+4+6+8
Banyak deret ada 4, maka 4 x (4+1) = 4×5= 20
b. 2+4+6+8+10+12
Banyak deret ada 6, maka 6 x (6+1) = 6×7= 42
3. Menentukan jumlah deret bilangan ganjil
Rumus : n2 , n = banyak deret bil. ganjil
a. 1+3+5
Banyak deret ada 3, maka 32 = 9
b. 1+3+5+7+9
Banyak deret ada 5, maka 52 = 25
4. Menentukan hasil pangkat dua bilangan dengan satuan 5
Cara I
Rums : [(n-5) (n+5)] + 52 , n=bilangan berpangkat 2
Contoh
a. 152 = [(15-5) x (15+5)] + 52 = [10 x 20]+25 = 225
b. 252 = [(25-5) x (25+5)] + 52 = [20 x 30]+25 = 625
Cara II
Rumus : n (n+1) dan 25,
n= bilangan depan (satuan, puluhan, …)
Contoh
a. 152 = 1 X (1+1) = 2 dan 25 = 2 25
b. 252 = 2 X (2+1) = 6 dan 25 = 6 25
c. 1252 = 12 X (12+1) = 156 dan 25 = 156 25 = 15.625
5. Menentukan hasil pengurangan bilangan berpangkat 2
Syarat :
Selisih angka harus 1 dan bilangan pengurang lebih kecil.
Rumus : n1 + n2, n1= bil. terkurang dan n2 bil. pengurang
Contoh
a. 52 - 42 = 5 + 4 = 9
b. 252 - 242 = 25 + 24= 49

Selasa, 20 Desember 2011

Kumpulan Soal Matematika Kelas 9 Semester 2

Matematika

 SAYA AKAN BERIKAN SKKD UNTUK SMA SEKALIAN BAGI YANG SUDAH PADA TINGKAT SMA


Kelas IX,  Semester 1

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Geometri dan Pengukuran1. Memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaannya dalam pemecahan masalah  1.1 Mengidentifikasi bangun-bangun datar yang sebangun dan kongruen1.2 Mengidentifikasi sifat-sifat dua segitiga sebangun dan kongruen 1.3 Menggunakan konsep kesebangunan segitiga dalam pemecahan masalah
2. Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola, serta menentukan ukurannya 2.1 Mengidentifikasi unsur-unsur tabung, kerucut dan bola2.2 Menghitung luas selimut dan volume tabung, kerucut dan bola2.3 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan tabung, kerucut dan bola
Statistika dan Peluang3. Melakukan pengolahan dan penyajian data  3.1   Menentukan rata-rata, median, dan modus data tunggal serta penafsirannya3.2   Menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, dan lingkaran
4. Memahami peluang kejadian sederhana 4.1   Menentukan ruang sampel suatu percobaan4.2   Menentukan peluang suatu kejadian sederhana 


Kelas IX,  Semester 2
  
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar

Bilangan5. Memahami sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar serta penggunaannya dalam pemecahan masalah sederhana  5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar5.2 Melakukan operasi aljabar yang melibatkan bilangan berpangkat bulat dan bentuk akar 5.3 Memecahkan masalah sederhana yang berkaitan dengan bilangan berpangkat dan bentuk akar

6. Memahami barisan dan deret bilangan serta penggunaannya dalam pemecahan masalah  6.1 Menentukan pola barisan bilangan sederhana6.2 Menentukan suku ke-nbarisan aritmatika dan barisan geometri6.3 Menentukan jumlah n suku pertama deret aritmatika dan deret geometri 6.4 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan barisan dan deret

Minggu, 14 Agustus 2011

Logaritma SMA Kelas 10 (X)

Hai teman, sekarang tulisanku ini tentang pelajaran matematika yaitu logaritma dan perpangkatan. Aku ingat dulu pertama kali mendapat pelajaran logaritma adalah kelas 3 SMP. Apakah sekarang masih tetap atau sudah dimulai sejak awal-awal SMP ? Kan biasanya kurikulum di sini cenderung dimajukan .. :P
Dulu aku butuh waktu yang lama untuk memahami logaritma, hehe maklum, otak pas-pasan :D . Mana pangkat masih belum paham banget lagi, udahlah pas ulangan jeblok :roll: , jadi curhat gini .. maap-maap .. langsung saja ya ke pelajarannya.
Logaritma sebetulnya adalah bentuk lain dari pangkat. Kalau kalian ingin mengerti logaritma kalian harus paham dulu soal perpangkatan. Kalau belum paham perpangkatan disini akan aku jelaskan sedikit untuk membantu kalian.
Bentuk pangkat adalah seperti ini : 23= 8
artinya, 2 X 2 X 2 = 8
lihat angka 2 nya ada 3 kan, makanya disingkat jadi 23
nah dari situ kita buat rumus umum, ab= c , artinya a pangkat b sama dengan c.
Lalu bagaimana dengan logaritmanya ? Seperti aku bilang tadi, logaritma adalah bentuk lain dari pangkat. Jika kita punya rumus 23= 8 , maka bentuk logaritmanya adalah 2log 8 = 3. Atau bila dibuat rumus umum maka akan seperti ini,

alog c = b
Jika kalian sudah melihatnya polanya maka logaritma akan menjadi mudah, lalu apa sebenarnya polanya? Sebenarnya yang dicari dalam logaritma adalah pangkatnya, bukan seperti pangkat biasa yang mencari hasil dari pangkatnya. Lihat perbedaannya berikut ini,
alog c = b dan ab= c
Jelas bukan? Kalau sudah jelas maka berikut ini adalah contoh-contoh dari pangkat dan logaritma.
1. 23 = 8, dan 2log 8 = 3.
2. 55 = 625, dan 5log 625 = 5.
3. 104 = 10000, dan 10log 10000 = 4.
4. 92 = 81, dan 9log 81 = 2.
5. 79 = 40353607, dan 7log 40353607 = 9.
Nah, pasti kalian sekarang telah mendapatkan gambaran yang lebih jelas lagi tentang logaritma bukan ?
********** Operasi penyederhanaan logaritma **********
Bagian ini dapat kamu pelajari setelah kamu mengerti penjelasan diatas. Bagian ini adalah bentuk-bentuk logaritma yang dapat digunakan untuk memudahkan kita memecahkan suatu soal. Bentuk-bentuk ini mau tak mau harus dihapal, namun jangan takut karena bentuknya sederhana kok. Lihat bentuk-bentuk penyederhanaan dari logaritma dibawah ini,
1. alog (c x d) = alog c + alog d
contoh: 2log (8) = 2log (2 x 4) = 2log 2 + 2log 4 = 1 + 2 = 3
2. alog (c : d) = alog c - alog d
contoh: 3log (9) = 3log (27 : 3) = 3log 27 - 3log 3 = 3 - 1 = 2
3. alog cd = d x (alog c)
contoh: 2log 28 = 8 x (2log 2) = 8 x 1 = 8
4. (alog b)(blog c) = alog c
contoh: (2log 65)(65log 8 ) = 2log 8 = 3
5. (alog b) : (alog c) = clog b
contoh: (7log 64) : (7log 2) = 2log 64 = 6
**********************************************************
Apabila kalian menemukan bentuk logaritma seperti ini, log x , itu sama artinya dengan 10log x. Jadi log 100 = … Hayo tebak brapa?

Sumber : http://klikbelajar.com/pelajaran-sekolah/pelajaran-matematika/belajar-matematika-logaritma-dan-pangkat-eksponensial/

Senin, 01 Agustus 2011

Bilangan Berpangkat Kelas 10 (X) SMA

Sudahkah hafal bilangan berpangkat??? taukah kalian tentang definisi bilangan berpangkat??
Yuuuk kita pelajari disini….
Bilangan berpangkat yang paling kita hafal adalah bilangan berpangkat dua dan berpangkat tiga, nah…untuk mempelajari materi-materi lanjutan, baik materi bilangan pangkat bulat positif, bilangan bulat negatif maupun bilangan berpangkat pecahan(akar), kita harus tau lebih dalam tentang definisi perpangkatan itu sendiri !

Let’s check this out …

Pangkat Bulat Positif

a^n=\underset{sebanyak\;\; n}{a\times a\times a\times...\times a\times a}


contoh :
1.  10^2=10\times 10=100

2.  3^3=3\times 3\times3= 27

3.  (-5)^4=(-5)\times (-5)\times (-5)\times (-5)= 625

Pangkat Bulat Negatif
\begin{align*}a^{-n} & = & \frac{1}{a^n}\\ & = & \underset{sebanyak\;\; n}{\frac 1a\times \frac 1a\times \frac 1a\times...\times \frac 1a} \end{align*}

Contoh :
1.    2^{-5}=\frac{1}{2^5}=\frac 12\times \frac 12\times \frac 12\times \frac 12\times \frac 12=\frac{1}{32}

2.    (-3)^{-3}=\frac{1}{(-3)^3}=\frac {1}{-3}\times \frac{1}{-3}\times \frac{1}{-3}=-\;\frac{1}{27}

3.    \frac{1}{10000}=\frac{1}{10^4}=10^{-4}

4.    7a^{-5}=7.\frac{1}{a^5}=\frac{7}{a^5}

hmmmmm…..kalau sudah tahu prinsip perpangkatan, coba bikin tabel perpangkatan supaya mudah dalam menghafal,ok..???!!
Sekarang kita lihat aturan dalam perpangkatan yuuuuuuk…


Aturan Pangkat
         a^0=1
a^n.a^m=a^{n+m}
       \frac{a^n}{a^m}=a^{n-m}
(a^n)^m=a^{n.m}
(a.b)^n=a^n.b^n
 \left ( \frac ab \right )^n=\frac{a^n}{b^n}


Mari kita lihat contoh berikut ini….
1.    2^3.2^2=2^5=32

2.    \frac{5^6}{5^{10}}=5^{-4}=\frac{1}{625}

3.    (2^2)^3=2^6=64

4.    (-2a)^3=(-2)^3.a^3=-8a^3

5.    \left (\frac 5q \right )^3=\frac{5^3}{q^3}=\frac{125}{q^3}

Contoh soal-soal dan pembahasan aturan pangkat mari kita simak yang berikut ini :
Nyatakan dalam bentuk pangkat positif yang paling sederhana !!!!!

\begin{align*}1.\;\;(-5a^{-2}b^3)^2&=&(-5)^2(a^{-2})^2(b^3)^2\\&=&25a^{-4}b^6\\&=&\frac{25b^6}{a^4}\end{align*}

\begin{align*}2.\;\left (\frac{2}{a^3} \right )^{-4} & = & \frac{1}{\left (\frac{2}{a^3} \right )^{4}}\\ & = & \left ( \frac{a^3}{2} \right )^4\\ & = & \frac{a^{12}}{2^4}\\ & = & \frac{a^{12}]}{16}\end{align*}
\begin{align*}3.\;\;\frac{3p^2q^{-5}}{ab^4}\times \frac{a^3b^{-2}}{12p^{-3}q^7}&=&\frac{3{\color{Red} a^3}{\color{DarkBlue} b^{-2}}{\color{DarkGreen} p^2}{\color{Purple} q^{-5}}}{12{\color{Red} a}{\color{DarkBlue} b^4}{\color{DarkGreen} p^{-3}}{\color{Purple} q^7}}\\&=&\frac 14.{\color{Red} a}^{3-1}.{\color{DarkBlue} b}^{-2-4}.{\color{DarkGreen} p}^{2-(-3)}.{\color{Purple} q}^{-5-7}\\&=&\frac 14.a^2.b^{-6}.p^5.q^{-12}\\&=&\frac{a^2p^5}{4b^6q^{12}}\end{align*}

Latihan yang lain,  jangan sungkan-sungkan untuk mencoba yaaaaaa….
cayoooooo…

Sumber : http://www.meetmath.com/311122-materi-bilangan-pangkat.html

Senin, 04 Juli 2011

Konsep Fungsi

Fungsi merupakan objek mendasar yang dihadapi dalam Kalkulus. Konsep fungsi yang abstrak ini akan menyiapkan mahasiswa dalam kuliah kalkulus dengan cara mengkaji gagasan dasar mengenai fungsi, grafiknya serta cara mentransformasikan dan menggabungkan mereka.

Pengertian Fungsi
Bayangkanlah suatu fungsi sebagai sebuah senapan. Fungsi ini mengambil amunisi dari suatu himpunan yang dinamakan daerah asal (daerah definisi atau domain) dan menembakkannya pada suatu himpunan sasaran. Setiap peluru mengenai sebuah titik sasaran tunggal, tetapi dapat terjadi bahwa beberapa peluru mendarat pada titik yang sama. Kita dapat menyatakan definisi secara lebih formal dan memperkenalkan beberapa cara penulisan secara bersamaan.



Klasifikasi Fungsi
Fungsi-fungsi yang akan dibahas dalam diktat ini dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok fungsi, yaitu Fungsi Aljabar dan Fungsi Transenden. Berikut ini akan diberikan fungsi-fungsi aljabar yang penting.



Fungsi Konstan
Fungsi yang berbentukImage:a1.pngImage:a2.png dengan Image:a3.png suatu konstanta disebut fungsi konstan. Grafiknya berupa sebuah garis mendatar.


Fungsi Identitas
Fungsi yang berbentuk Image:a1.png,Image:a2.png disebut fungsi identitas.


Fungsi Polinomial
Fungsi polinomialf dinyatakan sebagai Image:a12.pngdengan n bilangan bulat taknegatif, dan Image:a21.png adalah konstanta bilangan nyata (real) dan disebut koefisien polinomial. Jika Image:a31.png maka  disebut derajat dari fungsi polinomial. Pada umumnya daerah asal dan wilayah fungsi polinomial adalah: Image:a41.pngdan Image:a51.png dengan Image:a61.png


Fungsi Rasional
Fungsif disebut fungsi rasional bilaf(x) dapat dinyatakan sebagai hasil bagi dua fungsi polinomial, yaitu Image:a11.png dengan P(x) dan Q(x) fungsi-fungsi polinomial. Daerah dan wilayah fungsi rasional adalah: Image:aa1.png sehingga Image:aa2.png
 Image:aa3.png untuk Image:aa4.png


Fungsi Akar Kuadrat
Suatu fungsi f disebut sebagai fungsi akar kuadrat bila memiliki bentuk Image:a1_1.png Secara umum Image:a1_2.png Daerah dan wilayah fungsi akar kuadrat adalah:
Image:a1_3.pngImage:a1_5.png  dan Image:a1-6.pngImage:a1_4.png


Fungsi Nilai Mutlak
Fungsi nilai mutlak dinyatakan sebagai : dengan dengan Secara umum :



Operasi pada Fungsi
Misalkan fungsi dan berturut-turut didefinisikan pada daerah dan dan suatu konstanta. Maka : dan merupakan fungsi yang didefinisikan sebagai :
dengan
dengan
dengan
dengan dan
Fungsi Komposisi
Misalkan fungsi dan berturut-turut didefinsikan pada dan Fungsi komposisi didefinisikan sebagai dengan dan