Senin, 14 November 2011

Kisah Al Khawarizmi, Penemu Logaritma dan Aljabar

Al-Khwarizmi
Al Goritma (logaritma),begitu pemilik nama asli Muhammad bin Musa Al Khawarizmi itu di kenal. Ilmuwan Islam ini lahir di Uzbekistan tahun 780 M.
Al Khawarizmi adalah seorang ahli matematika,astronomi,astrologi,dan geografi,ia mengabdikan sepanjang hidupnya untuk mengajar dan menulis buku di Baghdad,Irak. Buku pertamanya,al Jabar,adalah buku pertama yang membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Sehingga ia disebut sebagai Bapak Aljabar.
Translasi bahasa Latin dari Aritmatika yang memperkenalkan angka India,kemudian diperkenalkan sebagai sistem penomoran posisi desimal di dunia Barat pada abad ke-12.
Ia merevisi dan menyesuaikan geografi Ptolemeus sebaik mengerjakan tulisan-tulisan tentang astronomi dan astrologi.
Kontribusi beliau tak hanya berdampak besar pada matematika,tapi juga dalam kebahasaan. Kata Aljabar berasal dari kata al Jabr,satu dari dua operasi dalam matematika untuk menyelesaikan notasi kuadrat,
yang tercantum dalam buku karangan Al Khawarizmi. Kata logarisme dan logaritma diambil dari kata Algorismi,latinisasi dari nama panggilannya.
Nama Al Goritma juga diserap dalam bahasa Spanyol Guarismo dan dalam bahasa Portugis,Algarismo yang berarti digit.
Karya Terbesar Al Khawarizmi dalam matematika,astronomi,astrologi,geografi,kartografi,sebagai pondasi dan kemudian lebih inovatif dalam aljabar,trigonometri,dan pada bidang lain yang dia tekuni kemudian.
Pendekatan logika dan sistematis beliau dalam penyelesaian linear dan notasi kuadrat memberikan keakuratan dalam disiplin aljabar,nama yang diambil dari nama salah satu buku beliau pada tahun 830 M,Kitab Almukhtasar fi hisab aljabr walmuqabala atau:Buku Rangkuman untuk Kalkulasi dengan Melengkapakan dan Menyeimbangkan’,
Buku ini tercatat sebagai buku pertama Al Khawarizmi yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad ke-12.
Seperti yang tertera di halaman id.wikipedia.org,Al-Khawarizmi juga menulis tentang Penanggalan Yahudi (Risala fi istikhraj tarikh al-yahud atau Petunjuk Penanggalan Yahudi).
Buku iyu menerangkan 19 tahun siklus interkalasi,hukum yang mengatur pada hari apa dari suatu minggu bulan Tishri dimulai yang memperhitungkan interval antara era Yahudi (penciptaan Adam) dan era Seleucid ;dan memberikan hukum tentang bujur matahari dan bulan menggunakan Kalender Yahudi. Sama dengan yang ditemukan oleh al-Biruni dan Maimonides.
Karya lainnya. Beberapa manuskrip Arab di Berlin,Istanbul,Tashkent,Kairo dan Paris berisi pendekatan material yang berkemungkinan berasal dari Al Khawarizmi. Manuskrip di Istanbul berisi tentang sundial,karya lain,seperti determinasi arah Makkah adalah salah satu astronomi sferik.
Dua karya berisi tentang pagi (Ma’rifat sa’at almashriq fi kull balad). Beliau juga menulis 2 buku tentang penggunaan dan perakitan astrolab. Ibnu Al-Nadim dalam Kitab al-Fihrist (sebuah indeks dari bahasa Arab) juga menyebutkan Kitab ar-Ruama (buku sundial) dan Kitab al-Tarikh (buku sejarah) tapi 2 kitab tersebut telah hilang.
Pengaruhnya dalam perkembangan matematika,astronomi dan geografi tidak diragukan lagi dalam catatan sejarah. Pendekatan yang dipakainya menggunakan pendekatan sistematis dan logis.
Dia memadukan pengetahuan dari Yunani dengan Hindu ditambah idenya sendiri dalam mengembangkan matematika. Al Khwarizmi mengadopsi penggunaan angka nol,dalam ilmu aritmetik dan sistem desimal.
Beberapa bukunya banyak diterjemahkan kedalam bahasa latin pada awal abad ke-12,oleh dua orang penerjemah terkemuka yaitu Adelard Bath dan Gerard Cremona. Risalah-risalah aritmetikanya,seperti Kitab Al Jam’a wal Tafreeq bil Hisab al Hindi,Algebra,Al-Maqala fi Hisab-al Jabr wa-al-Muqabilah,hanya dikenal dari translasi berbahasa latin. Buku-buku itu terus dipakai hingga abad ke-16 sebagai buku pegangan dasar oleh universitas-universitas di Eropa.
Buku geografinya berjudul Kitab Surat al Ard yang memuat peta-peta dunia pun telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris.
Buah pikir Khwarizmi di bidang geografi juga sangat mengagumkan. Dia tidak hanya merevisi pandangan Ptolemeus dalam geografi tapi malah memperbaiki beberapa bagiannya. Tujuh puluh orang geografer pernah bekerja dibawah kepemimpinan Al khwarizmi ketika membuat peta dunia pertama di tahun 830.
Ia dikisahkan pernah pula menjalin kerjasama dengan Khalifah Mamun Al-Rashid ketika menjalankan proyek untuk mengetahui volume dan lingkar bumi. Beliau wafat pada tahun 850 M.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar