Ternyata ilmuwan asal Inggris Stephen Hawking, orang paling cerdas sekolong jagad ini ternyata tergolong siswa pemalas sewaktu mengenyam bangku kuliah.
"Sewaktu saya berkuliah di Oxford University saya termasuk mahasiwa yang malas kuliah. Saya hanya memikirkan diagnosis bahwa saya akan mati muda," katanya dalam sebuah kuliah umum di Royal Albert Hall, London, seperti yang dikutip Telegraph, Senin (25/10/2010).
"Saya bahkan tidak bisa membaca hingga usia delapan tahun. Berbeda dengan kakak saya Philippa sudah bisa membaca ketika berusia empat tahun," tambahnya.
Bahkan Hawking mengaku tidak pernah menyelesaikan tugas sekolah dan tulisan tangannya sampai tak dapat dibaca. Tapi itu tidak membuat teman-teman sekelasnya menjauhi dirinya. Bahkan dia selalu dipuji sebagai orang yang mempunyai kelebihan berbeda.
Ketika berusia 21 tahun, di situlah titik balik Fisikawan ini. Dia yang divonis hanya memiliki beberapa tahun untuk hidup, malah mulai memaknai hidupnya, karena dia mulai fokus pada pekerjaannya.
"Ketika berhadapan dengan kemungkinan mati muda, itu akan membuat Anda menyadari keinginan untuk hidup layak dan masih banyak hal yang ingin dilakukan," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar