Ingat kelompok hacker yang gigih membela situs pembocor rahasia WikiLeaks? Kini para peretas yang menamakan diri mereka sebagai kelompok Anonymous, turut ambil bagian dalam memanasnya tensi politik di Mesir. Kali ini, Anonymous menyatakan akan mendukung perjuangan kelompok oposisi Mesir.
Melalui siaran pers yang disebarkan secara luas, mereka mengancam untuk membombardir situs-situs pemerintah Mesir karena dianggap menghalang-halangi kebebasan informasi di negara itu.
Seperti diketahui sebelumnya, Mesir memang memblokir Facebook, Twitter, bahkan akses layanan BlackBerry di negaranya untuk meredam perjuangan kaum oposisi.
"Anonymous ingin agar Anda menyediakan akses bebas bagi media tanpa sensor di seluruh penjuru negeri. Bila Anda mengabaikan permintaan ini, kami tak segan-segan untuk menyerang situs-situs pemerintah, dan kami juga akan membuat media internasional melihat kenyataan pahit yang Anda lakukan kepada masyarakat."
Seperti dikutip dari situs milik firma keamanan komputer Sophos, target utama Anonymous adalah situs milik Kementerian Komunikasi dan Informatika Mesir.
Seperti halnya serangan yang sempat dilancarkan terhadap PayPal, operasi yang dinamakan Operation Egypt kali ini juga mengandalkan pola penyerangan Distributed Denial of Service (DDoS), yakni dengan membanjiri situs target dengan banyak trafik, dalam waktu seketika
Tentu saja, karena sejak dini hari waktu setempat akses Internet di Mesir diblokir, para hacker pun tak bisa melancarkan aksi mereka membombardir situs-situs pemerintah Mesir.
Sementara itu, pemerintah Inggris kemarin kembali menangkap lima orang yang dicurigai mendukung aksi kelompok Anonymous dalam melancarkan serangan mereka ke situs-situs seperti PayPal dan Amazon. Kelima orang yang diciduk polisi itu berusia antara 15-26 tahun. (kd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar